Silat Indonesia dan Malaysia Sama-sama Jadi Warisan Dunia, Apa Bedanya?


Silat baik dari Indonesia maupun dari Malaysia sama-sama diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO-PBB) menjadi warisan budaya takbenda kemanusiaan. Apa beda antara keduanya?

Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kampradipta, menjelaskan Main Togel Online perihal dua seni beladiri yang diakui UNESCO itu. UNESCO menggunakan istilah 'tradisi pencak silat' untuk merujuk budaya dari Indonesia. Sedangkan saat merujuk pada budaya dari Malaysia, UNESCO menyebutnya dengan istilah 'silat' saja.

"Tradition of Pencak Silat mencakup ruang lingkup yang lebih luas, yakni selain ilmu seni bela diri juga mengandung tradisi, nilai warisan budaya leluhur Indonesia dari Jawa dan Sumatera Barat yang juga termasuk aspek mental, spiritual, dan artistik, berikut musik, konstum, dan senjata tradisional," kata Kamapradipta.

Istilah 'tradisi pencak silat' dari Indonesia mempunyai cakupan luas, meliputi bela diri itu sendiri dan juga tradisi yang terkandung Agen Togel Aman & Terpercaya di dalamnya. Tradisi yang dimaksud mengajarkan keseimbangan hubungan dan keterkaitan antara Tuhan, manusia, dan alam. Trandisi pencak silat menekankan aspek bela diri ketimbang sikap ofensif, menjaga tata sosial, dan menjadi bagian dari ritual atau upacara tradisional. Lalu apa bedanya dengan 'silat' dari Malaysia?

"Silat (Malaysia) lebih menekankan pada aspek ilmu, seni bela diri, dan gerakan-gerakan olahraga yang berasal dari Situs Togel Terbaik Semenanjung Malaya, termasuk di antaranya ilmu Silat Harimau," tutur Kamapradipta.

Akun Twitter resmi UNESCO mengabarkan tradisi pencak silat Indonesia masuk dalam daftar warisan budaya takbenda pada Kamis (12/12) pukul 22.06 WIB kemarin. Sejam kemudian, UNESCO juga mengabarkan bahwa silat dari Malaysia juga masuk dalam daftar warisan budaya takbenda.

Keputusan itu adalah hasil Agen Togel Terbaik sidang Ke-14 Komite untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda Antarpemerintah, yang berlangsung di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019.

Komentar